Minggu, 19 Juni 2016

sifat sifat bilanga bulat

SIFAT SIFAT BILANGAN BULAT
A. Penjumlahan 


1. Sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan.


    Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:

    a + b = b + a

    Artinya, hasil penjumlahan dua bilangan bulat yang tempatnya dipertukarkan selalu sama.

2. Unsur identitas pada penjumlahan

    Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:

    a + 0 = 0 + a = a

   Artinya, hasil penjumlahan suatu bilangan bulat dengan bilangan nol atau sebaliknya, akan 
   menghasilkan  bilangan itu sendiri. 0 disebut unsur identitas (netral) pada penjumlahan.

3. Sifat asosiatif (pengelompokkan) pada penjumlahan.

    Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku: (a + b) + c = a + (b + c)

4. Sifat tertutup pada penjumlahan

    Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a + b = c maka c juga bilangan bulat.

    Artinya, penjumlahan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat juga.
5. Invers jumlah atau lawan suatu bilangan
    Lawan (invers jumlah) dari a adalah -a.
    Untuk sembarang bilangan bulat a selalu berlaku:
    a + (-a) = -a + a = 0
    Artinya, penjumlahan bilangan bulat dengan lawannya selalu menghasilkan bilangan nol.  

B. Pengurangan
    Pada penguranganbilangan bulat, mengurangi dengan suatu bilangan sama artinya  dengan menambah 
   dengan lawan pengurangnya.
    a - b = a + (-b)
    contoh :     17 - 48 = 17 + (-48) = -31
                   -14 - 24  = -14 + (-24) = -38

C. Perkalian
   
    Perkalian merupakan operasi penjumlahan berulang dengan bilangan yang sama. 
    Misalnya 3 × 2 = 2 + 2 + 2 dan 2 × 3 = 3 + 3. Meskipun hasil akhirnya sama, perkalian 3 × 2 dan 2 ×
   memiliki arti yang berbeda, di mana 3 × 2 artinya tiga kali duanya, sedangkan 2 × 3 artinya dua kali 
    tiganya. 
1. Tertutup
    Artinya pada perkalian pada bilangan bulat, akan selalu menghasilkan bilangan bulat juga. Hal ini dapat 
   dituliskan bahwa “Untuk setiap bilangan bulat p dan q, selalu berlaku p × q = r dengan r juga bilangan 
    bulat”.
   Contoh 1
    a. 3 × 8 = 24
       di mana kita ketahui bahwa 3 dan 8 merupakan bilangan bulat dan 24 juga merupakan bilangan bulat.
   b. 3 × (–8) = –24
      di mana kita ketahui bahwa 3 dan –8 merupakan bilangan bulat dan –24 juga merupakan bilangan bulat.
   c. (–3) × 8 = –24
      di mana kita ketahui bahwa –3 dan 8 merupakan bilangan bulat dan –24 juga merupakan bilangan bulat.
  d. (–3) × (–8) = 24
      di mana kita ketahui bahwa –3 dan –8 merupakan bilangan bulat dan 24 juga merupakan bilangan bulat.
2. Komutatif (Pertukaran)
   Operasi perkalian dua bilangan bulat selalu diperoleh hasil yang sama walaupun kedua bilangan tersebut 
  dipertukarkan tempatnya. Hal ini dapat dituliskan bahwa “Untuk setiap bilangan bulat p dan q, selalu  
   berlaku p × q = q × p”.
  Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda tentang sifat komutatif (pertukaran) pada perkalian bilangan  
  bulat, silahkan simak contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 2
a. 2 × (–5) = (–5) × 2 = –10
b. (–3) × (–4) = (–4) × (–3) = 12
3.Sifat Asosiatif (Pengelompokan)
Sifat ini menyatakan bahwa “Untuk setiap bilangan bulat p, q, dan r selalu berlaku (p × q) × r = p × (q × r)”.
 
Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda tentang sifat asosiatif (pengelempokan) operasi perkalian pada bilangan bulat, silahkan simak contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 3
a. 3 × (–2 × 4) = (3 × (–2)) × 4 = –24
b. (–2 × 6) × 4 = –2 × (6 × 4) = –48
4.Sifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan
Sifat ini menyatakan bahwa “Untuk setiap bilangan bulat p, q, dan r selalu berlaku                                        p × (q + r) = (p × q) + (p × r)”.
Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda tentang sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan pada bilangan bulat, silahkan simak contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 4
a.  2 × (4 + (–3)) = 2 × 1 = 2
=>(2 × 4) + (2 × (–3)) = 8 – 6 = 2
Jadi, 2 × (4 + (–3)) = (2 × 4) + (2 × (–3)) = 2
b.  (–3) × (–8 + 5) = (–3) × (–3) = 9
=>((–3) × (–8)) + (–3 × 5) = 24 – 14 = 9
Jadi, (–3) × (–8 + 5) = ((–3) × (–8)) + (–3 × 5) = 9
5.Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
Sifat ini menyatakan bahwa “Untuk setiap bilangan bulat p, q, dan r selalu berlaku                                         p × (q – r) = (p × q) – (p × r)”.
Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda tentang sifat distributif perkalian terhadap pengurangan pada bilangan bulat, silahkan simak contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 5
a.  5 × (8 – (–3)) = 5 × 11 = 55
=>(5 × 8) – (5 × (–3)) = 40 – (–15) = 55
Jadi, 5 × (8 – (–3)) = (5 × 8) – (5 × (–3)) = 55
b.  6 × (–7 – 4) = 6 × (–11) = –66
=> (6 × (–7)) – (6 × 4) = –42 – 24 = –66
Jadi, 6 × (–7 – 4) = (6 × (–7)) – (6 × 4) = –66
6.Mempunyai Elemen Identitas
Bilangan 1 (satu) merupakan elemen identitas pada perkalian. Artinya, untuk sebarang bilangan bulat apabila dikalikan 1 (satu), hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Hal ini dapat dituliskan bahwa “Untuk setiap bilangan bulat p, selalu berlaku p × 1 = 1 × p = p”.

a
b
a x b
+
+
+
+
-
-
-
+
-
-
-
+






         Pembagian
      a. di bagi dengan 0 tidak terdifinisi
b. tidak asosiatif 
( a : b ) :  c    a : ( b : c )
o    c. Tidak komutatif   a  :  b     b : a
b    d.Tidak tertutup : Jika dua bilangan bulat dibagi,maka hasilnya belum tentu bilangan bulat

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar